|

BNP2TKI Akui Kecolongan Soal Eksekusi Ruyati


Alm. Ruyati.

Jakarta - Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI) Jumhur Hidayat mengakui kecolongan informasi mengenai eksekusi Ruyati binti Satubi. BNP2TKI memiliki keterbatasan untuk mengurus TKI yang bermasalah di luar negeri.

"Faktanya kita kecolongan juga, mungkin pemerintah Arab Saudi punya sistem yang gimana, yang akhirnya kita kirimkan nota protes," ujar Jumhur di Gedung Kemenkum HAM, Jl HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Senin (20/6/2011).

Jumhur menjelaskan, pihaknya memiliki keterbatasan setiap mengurusi masalah TKI di luar negeri. Pihaknya hanya bersikap menunggu informasi lanjutan dari perwakilan RI.

"Sejauh perwakilan belum beri kabar, kita juga tidak bisa. Palingan kita hanya bisa bilang ini yang sudah dilakukan perwakilan kita," urainya.

Jumhur membantah jika lembaganya tidak memiliki kompetensi untuk menyelesaikan kasus di luar negeri. Namun memang wewenangnya tidak sebesar jika di dalam negeri.

"Palingan kita pastikan apa punya pengacara atau tidak," tandasnya.

Ruyati telah dieksekusi di Arab Saudi pada hari Sabtu lalu atas vonis terhadap pembunuhan seorang perempuan Arab Saudi. "Pahlawan devisa" itu dilaporkan telah mengakui perbuatan yang dilakukannya pada awal 2010 lalu itu. Ia disebut melakukan aksinya dengan menggunakan sebilah golok.

Amnesty Internasional mengutuk penggunaan hukuman pancung di Arab Saudi dan meminta negara yang kaya akan minyak tersebut untuk menghentikan kebijakannya tersebut. Dengan pemancungan Ruyati, jumlah orang yang dihukum pancung di Saudi hingga saat ini telah mencapai 28 orang.

sumber:detik

Posted by Dwi Nurhayati on 14.45. Dwi Nurhayati , . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. Feel free to leave a response